PT Perta-Samtan Gas | Sales and Delivery
7192
page-template-default,page,page-id-7192,ajax_updown_fade,page_not_loaded,boxed,,qode-title-hidden,footer_responsive_adv,hide_top_bar_on_mobile_header,qode-content-sidebar-responsive,wpb-js-composer js-comp-ver-5.1.1,vc_responsive
Penjualan & Pengiriman
  1. Struktur Harga LPG

 

Ada banyak faktor yang menentukan harga jual LPG dan berikut penjelasan terhadap faktor – faktor tersebut.

 

(1) Harga Acuan LPG di Dunia

 

LPG adalah komoditas yang diperdagangkan secara internasional dan dipengaruhi oleh harga internasional.
Acuan internasional untuk LPG adalah Saudi Aramco Contract Price, yang biasa disebut CP.

Perubahan CP setiap bulan, memaksa tinjauan harga setidaknya sekali per bulan.
Indonesia tidak memiliki pengaruh terhadap tolok ukur harga LPG, karena produksi LPG Indonesia yang kecil dibandingkan produksi di seluruh dunia.

 

  • Tentang Harga Kontrak Aramco Saudi (CP)

 

Pada tahun 1980an dan 1990an, Arab Saudi, pemasok lebih dari setengah volume perdagangan LPG dunia, memiliki pengaruh dalam menentukan harga LPG internasional.

Akibatnya, perdagangan LPG global ditentukan oleh Saudi Aramco Contract Price (CP).

Harga internasional Saudi Aramco Contract Price (CP) di pasar dinyatakan dalam $ AS per metrik ton. CP ditetapkan pada harga komoditas propana dan butana, serta diterbitkan pada hari pertama kerja setiap bulan dan ditetapkan sampai akhir bulan tersebut.

CP ditetapkan setiap bulan oleh in-house committee yang terdiri dari pakar penjualan dan pemasaran Saudi Aramco. Rumusnya didasarkan pada 4 (empat) elemen yaitu :

a. market sentiment,

b. spot market assessments,

c. the values of naphtha and crude oil,

d. 3 (three) monthly spot sale tenders the results of which Saudi Aramco keeps confidential.

 

(2) Kurs

 

CP dinyatakan dalam dolar AS per ton.
Karena harga internasional untuk LPG dalam dolar AS, nilai tukar Rupiah juga mempengaruhi harga jual LPG di Indonesia.
Nilai tukar yang berubah berkali-kali tiap hari, membuat pengaturan dan penerbitan harga menjadi tantangan tersendiri.

 

(3) Biaya Transportasi LPG

 

Biaya transportasi dan biaya terminal kilang merupakan bagian penting dari keseluruhan biaya LPG yang dikirim.
LPG Indonesia bersumber dari ladang minyak, gas, kilang dan importir.
Bervariasinya berbagai lokasi geografis Indonesia, membuat harga jual elpiji juga menjadi bervariasi menurut lokasi dan jarak dari sumbernya.
Ada 3 (tiga) variabel biaya transportasi terkait jarak tempuh yaitu:
a. Jarak dari sumber ke terminal utama
b. Jarak dari terminal utama ke berbagai gudang lokal
c. Jarak dari gudang lokal ke lokasi akhir

 

(4) Volume yang digunakan

 

Biaya untuk melayani pengguna dengan volume yang lebih besar biasanya kurang dari pengguna dengan volume yang lebih rendah.
Pengiriman jumlah yang lebih besar, pada pengiriman tertentu lebih ekonomis.
Ada juga biaya peralatan, biaya administrasi rekening, dan biaya lainnya serta pertimbangan lainnya, bila tersebar lebih banyak, akan mempengaruhi harga.
Akibatnya, volume yang digunakan mempengaruhi harga jual LPG.

 

(5) Musim

 

Musim juga dapat mempengaruhi harga elpiji, karena permintaan di seluruh dunia pada umumnya lebih tinggi selama musim dingin belahan bumi utara.
Secara umum, permintaan yang lebih tinggi menghasilkan pengetatan pasokan dan kenaikan harga.

 

(6) Pajak

 

Pemerintah memengaruhi harga yang dibayar untuk LPG melalui penerapan pajak.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berlaku untuk semua harga jual LPG di Indonesia.
Hal ini menambah 14% dari harga LPG.

 

(7) Permasalahan Geo-Political dan Gangguan Pasokan

 

Embargo, perang dan kerusuhan sosial di negara-negara produsen LPG dapat mempengaruhi pasokan dan mendorong naik harga.
Bencana alam, seperti gempa bumi dan kebakaran, juga bisa mempengaruhi.

 

 

  1. Penjualan LPG PT Perta-Samtan Gas

 

PT Perta-Samtan Gas telah memproduksi LPG dan dijual kepada pembeli, yaitu PT Pertamina (Persero) – Integrated Supply Chain / ISC.
Harga jual LPG PT Perta-Samtan Gas ditentukan oleh harga kontrak Saudi Aramco (CP) yaitu Propane (C3) dan Butane (C4), dengan rumus sebagai berikut :

 

LPG price = USD [(AxCPAPropane)+(BxCPAButane)-I]

CPA: Reference price of LPG for Propane and Butane published price of Saudi Aramco

A: Percentage of weight from the content of Propane & lighter

B: Percentage of weight from the content of Butane & heavier

I: is a certain number, depend on freight basis

 

Berikut, catatan harga kontrak (CP) dan harga minyak sawit (CPO) Saudi Aramco dijelaskan di bawah ini.

 

Average Yearly Price – CP & Crude (ICP)
Year Propane (USD/MT) Butane (USD/MT) ICP (USD/bbl)
2010 707.90 717.50 79.40
2011 828.80 870.80 111.55
2012 914.60 917.90 112.73
2013 857.50 884.60 105.85
2014 790.80 810.40 96.51
2015 416.30 436.70 49.21
2016 323.30 355.80 40.16
2017 (Jan~Sep) 430.00 476.67 48.41

 

  1. Pengiriman LPG / Kondensat

 

Ada 4 (empat) tangki penyimpanan LPG dan 1 (satu) tangki penyimpanan kondensat pada kilang fraksinasi. Kapasitas penyimpanan total LPG adalah 6.000 MT yang terdiri dari 2 x 2.000 MT (campuran LPG) dan 2 x 1.000 mT (propana), dan kapasitas penyimpanan kondensat adalah 25.000 bbl.

Bila kita mengasumsikan kapasitas operasi penuh, kapasitas penyimpanan ini bisa mencakup 8,5 hari produksi LPG dan 12 hari produksi Kondensat.

 

(1) Fasilitas Pengiriman Produk

 

Sementara semua produk kondensat dikirim melalui pipa, pengiriman produk LPG selain dikirim melalui pipa sepanjang 4.2 km ke Stasiun Pengisian Pertamina di Pulau Layang juga melalui dermaga. Agar bisa menggunakan dermaga untuk pengiriman produk, PSGAS telah membuat perjanjian sewa dengan Pertamina RU III untuk menggunakan dermaga # 1 selama 15 (lima belas) tahun yang digunakan secara sharing operation.

Kapasitas muatan produk melalui dermaga adalah LPG 120MT / jam dan Kondensat 1.500 bbl / jam yang mempertimbangkan kapasitas pemompaan pompa, metering dan pemuatan. Di sisi lain, kapasitas muatan LPG melalui pipa ke Pulau Layang adalah 50MT / jam.

 

(2) Fasilitas Penerimaan Produk

 

LPG yang dihasilkan dikirim ke stasiun pengisian elpiji di Pulau Layang melalui pipa untuk memenuhi permintaan LPG di wilayah Sumatera Selatan dengan jumlah pengiriman harian sekitar 300 ~ 400MT. Kapasitas penyimpanan LPG Pertamina di Pulau Layang sekitar 1.255MT, dan Pertamina mendistribusikan LPG ke Sumatera Selatan melalui truk tangki (15 ton) dan tabung elpiji (3 ~ 50kg).

Sisa produk elpiji dikirim ke Dumai, Pangkalan Susu, Pontianak dan Panjang oleh kapal (yang diatur oleh ISC, berkapasitas 1.000 ~ 1.500 MT per kapal).

Skema distribusi LPG dengan kapal adalah sebagai berikut, dan 1 round trip diperlukan selama 7 ~ 10 hari.

 

 

Sementara itu, Kondensat dimiliki Pertamina EP, dan keseluruhan produk kondensat dikirim ke Pertamina Refinery Unit III melalui pipa (milik Pertamina EP).

 

  1. Sistem Pengiriman PSGAS

 

Keseluruhan pengiriman produk dapat dibagi menjadi 3 (tiga) langkah ;

(a) Jadwal Perencanaan (b) Jadwal Monitoring (c) Melaksanakan Pengiriman

Ada beberapa faktor manajemen pada tiap langkah sebagai berikut :

 

Langkah Faktor Manajemen Remarks
Jadwal Perencaan Tingkat Persediaan Feed gas (perbulan) Konfirmasi dengan Pertamina EP
Produksi LPG/Kondensat Prakiraan berdasarkan tingkat feed gas / tingkat recovery / hari produksi dll.
Rasio pengiriman melalui kapal / pipa LPG (perbulan) Konfirmasi dengan Pertamina ISC
frekuensi pengangkatan melalui kapal perbulan  
Jadwal Monitoring
Produksi dan Inventaris (Persediaan) LPG/Kondensat perhari Berdasarkan tangki gauging (kondisi saat ini)
Prakiraan stok LPG/Kondensat Prakiraan perpekan / perbulan berdasarkan rencana pengiriman
Produksi LPG dan nominasi tangki pengiriman Simulasi stok untuk tiap tangki
Tes sampel awal LPG Dilakukan 3 hari sebelum jadwal angkat kapal
Pelaksanaan Pengiriman Hasil tes akhir sampel Dilakukan sebelum dimulainya pengiriman
Waktu Loading Manajemen menghabiskan waktu pemuatan dari semua fase sampai dengan loading selesai
Manajemen kerugian

Kapal) membandingkan jumlah antara pengukur tangki, pengukuran metering dan kapal

Pipeline) membandingkan jumlah antara pengukuran tangki dan metering