PT Perta-Samtan Gas | Setelah Panen Perdana, Koppaja Adakan Pelatihan Pengembangan Produk Aloevera
10439
post-template-default,single,single-post,postid-10439,single-format-standard,ajax_updown_fade,page_not_loaded,boxed,,qode-title-hidden,footer_responsive_adv,hide_top_bar_on_mobile_header,qode-content-sidebar-responsive,wpb-js-composer js-comp-ver-5.1.1,vc_responsive

Setelah Panen Perdana, Koppaja Adakan Pelatihan Pengembangan Produk Aloevera

Prabumulih – Para gadis Koppaja (komunitas pemuda pangkul jawa) dan karang taruna desa Pangkul Jawa mengadakan pelatihan pembuatan sabun Aloevera. Kegiatan ini merupakan serangkaian program binaan CSR PT Perta Samtan Gas dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat desa Pangkul sebagai sentra budidaya Aloevera. 

Harry Maradona selaku External Relation PT Perta Samtan Gas mengatakan” Desa Pangkul merupakan desa Proklim Mandiri, banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian serta mengiatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dikomandoin oleh kelompok pemuda dalam hal ini yang tergabung dalam Koppaja dan Kalang taruna, Aloe Vera merupakan salah satu potensi yang ada di Desa Pangkul yang akan dikembangkan dengan hal ini kita melakukan pelatihan agar Aloe Vera bisa dikembangkan menjadi produk unggulan dari Desa Pangkul”

Pelatihan pembuatan sabun dari Aloevera oleh Koppaja telah terlaksana pada Selasa, 07 Juli 2020 pukul 15.00-17.00 WIB di rumah salah satu petani Aloevera, Dusun V Desa Pangkul yang dinarasumberi oleh Desti Fajarini. Selain mengadakan pelatihan pembuatan sabun handmade, beliau juga memberikan penyuluhan kesehatan kulit, kecantikan dan pengunaan kosmetik.

Sebagai narasumber Desti Fajarini menyampaikan kepada peserta mengenai kesehatan dan kecantikan kulit, serta bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan sabun, sifat masing-masing bahan, cara pembuatan sabun, manfaat dan efek dari penggunaan sabun yang bermacam macam bentuk dan sifatnya.

Desti mengatakan “ada perbedaan antara sabun alami dan sabun beredar di pasaran, yakni pada bahannya. Sabun yang digunakan secara luas di masyarakat mengandung bahan kimia yang banyak menimbulkan efek samping. Jika dibandingkan di pasaran, harga sabun alami pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan sabun yang mengandung bahan kimia.

“Padahal, jika sabun alami dapat dibuat sendiri untuk kebutuhan pribadi, hal tersebut dapat menghemat pengeluaran rumah tangga dan dapat memanfaatkan lidah buaya sortir untuk diolah menjadi produk bernilai jual. Bahan-bahan pembuat sabun alami yang sebenarnya sederhana dan banyak ditemui disekitar kita,” ungkap dia.

Usai penyuluhan, peserta diajak secara langsung praktek membuat sabun batang atau padat handmade yang mudah dipraktekkan dengan bahan-bahan yang sederhana. Setelah pelatihan para peserta diberi tugas PR untuk mempraktekkan membuat sabun masing-masing dan menyetorkan hasil kreasi sabun buatannya pada pertemuan selanjutnya.