PT Perta-Samtan Gas | Langkah Membangun Budaya Safety
6605
post-template-default,single,single-post,postid-6605,single-format-standard,ajax_updown_fade,page_not_loaded,boxed,,qode-title-hidden,footer_responsive_adv,hide_top_bar_on_mobile_header,qode-content-sidebar-responsive,wpb-js-composer js-comp-ver-5.1.1,vc_responsive

Langkah Membangun Budaya Safety

Zero Accident

Membangun Budaya SAFETY di area kerja merupakan proses yang berkesinambungan, hal ini membutuhkan dukungan dari semua lini. Sikap positif dalam mengembangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan berdampak baik dalam mengurangi tingkat kecelakaan di area kerja.

  1. Definisikan Peran dan Tanggung Jawab (Rule and Responsible)

Bicarakan dengan semua departemen atau section terkait peran dan tanggung jawab semua bagian terhadap keselamatan kerja. Semua level jabatan harus mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang tertulis. Jadikan pencapaian Keselamatan Kerja sebagai KPI (key Performance Indicator) masing-masing pekerja, sehingga semua karyawan memiliki kepentingan terhadap tercapainya performance safety.

  1. Komunikasikan Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi perusahaan harus dikomunikasikan ke semua karyawan, tidak terkecuali sampai ke karyawan yang menjadi mitra kerja (sub Contractor). Visi dan Misi perusahaan harus mencakup Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Tujuan yang harus dicapai. Visi dan Misi harus tertulis dan ditandatangani oleh orang tertinggi di suatu perusahaan, dan ditempatkan pada area yang mudah dibaca oleh karyawan.

  1. Tingkatkan Akuntabilitas Semua Pekerja

Berikan tanggung jawab kepada semua pekerja untuk menjalankan keselamatan kerja, buat program yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga semua pekerja memiliki akuntabilitas. Tentunya program ini harus terukur pencapaiannya, seperti setiap karyawan harus membuat Laporan bahaya (green card/Stop Card/Hazard Report), JSA, HIRA, Inspeksi, Safety Talk, dan lain sebagainya. Pencapaian harus dihitung, sehingga performance setiap level pekerja terhadap keselamatan dapat dihitung.

  1. Pelaporan Insiden

Berikan pendidikan dan pelatihan ke seluruh pekerja tentang pentingnya pelaporan kecelakaan, sehingga pekerja senantiasa mau melaporkan semua insiden yang dialami atau dilihatnya. Kecelakaan ini sampai mencakup ke hampir celaka (near miss). Selain itu ajarkan semua pekerja tentang bantuan hidup dasar (Basic Life Support), Basic Fire Fighting, sehingga pekerja mampu melakukan tindakan langsung sambil menunggu tim khusus datang.

  1. Tinjau Ulang Sistem Investigasi Kecelakaan

Lakukan evaluasi terhadap sistem Pemeriksaan Kecelakaan yang dilakukan sehingga benar-benar efektif dan mampu mencari akar masalah yang menyebabkan kecelakaan terjadi. Lakukan pelatihan terhadap semua pengawas agar mampu melakukan investigasi dengan benar, karena pengawas adalah garis terdepan yang mengetahui situasi dan kondisi dari pekerja dan area kerja.

Lakukan analisa terhadap semua laporan pemeriksaan kecelakaan, periksa kejanggalan dan mungkin ketidaksesuaian penyebab yang diperoleh dengan kasus kecelakaan yang terjadi.

  1. Sediakan Wadah Komunikasi

Berikan pilihan lain untuk mendukung seluruh karyawan memberikan masukan tentang peningkatan safety di perusahaan,  jangan pernah membiarkan masukan-masukan tersebut tanpa adanya respon karena akan membuat karyawan tidak akan rela untuk memberikan masukan kembali dan cenderung akan acuh terhadap semua program yang dijalankan perusahaan.

  1. Bangun Kepercayaan

Dalam menjalankan Program Keselamatan dan Kesehatan kerja di suatu lingkungan perusahaan sangat membutuhkan kepercayaan dari semua level pekerja, bangunlah kepercayaan secara perlahan-lahan. Lakukan perubahan demi perubahan dengan penuh pertimbangan, karena perubahan yang dilakukan secara mendadak akan membuat goncangan terhadap suasana kerja sehingga kepercayaan akan menurun.

Membangun kepercayaan ini juga dapat memberikan motivasi atau semangat tersendiri kepada seluruh pekerja dalam melaksanakan program keselamatan kerja.